Melalui jaringan backlink yang kami miliki merupakan penyedia jasa backlink menerima berbagai backlink Indonesia dengan layanan jasa backlink murah yang kami kelola secara manual dan profesional. Kami menawarkan jasa backlink terbaik. Bagaimana cara membeli backlink dari kami?. Silahkan 👉 Hubungi Kami! harga sangat terjangkau!

Content Placement

Berikut adalah daftar 50 situs Jaringan Backlink kami!
01. Backlink Indonesia 26. Iklan Maluku Utara
02. Backlink Termurah 27. Iklan Nusa Tenggara Barat
03. Cara Membeli Backlink 28. Iklan Nusa Tenggara Timur
04. Iklan Aceh 29. Iklan Online Indonesia
05. Iklan Bali 30. Iklan Papua
06. Iklan Bangka Belitung 31. Iklan Papua Barat
07. Iklan Banten 32. Iklan Riau
08. Iklan Bengkulu 33. Iklan Semesta
09. Iklan Dunia 34. Iklan Sulawesi Barat
10. Iklan Gorontalo 35. Iklan Sulawesi Selatan
11. Iklan Internet 36. Iklan Sulawesi Tengah
12. Iklan Jakarta 37. Iklan Sulawesi Tenggara
13. Iklan Jambi 38. Iklan Sulawesi Utara
14. Iklan Jawa Barat 39. Iklan Sumatra Barat
15. Iklan Jawa Tengah 40. Iklan Sumatra Selatan
16. Iklan Jawa Timur 41. Iklan Sumatra Utara
17. Iklan Kalimantan Barat 42. Iklan Terbaru
18. Iklan Kalimantan Selatan 43. Iklan Yogyakarta
19. Iklan Kalimantan Tengah 44. Jaringan Backlink
20. Iklan Kalimantan Timur 45. Jasa Backlink
21. Iklan Kalimantan Utara 46. Jasa Backlink Murah
22. Iklan Kepulauan Riau 47. Jasa Backlink Terbaik
23. Iklan Lampung 48. Jasa Backlink Termurah
24. Iklan Link 49. Media Backlink
25. Iklan Maluku 50. Raja Backlink

Kami jaringan backlink sebagai media backlink bisa juga menerima content placement yakni jasa backlink termurah kami di dalam artikel. Pesan segera jasa backlink termurah ini. Karena kami adalah raja backlink yang sebenarnya!

Peluang Agen Iklan Online
Tampilkan postingan dengan label Pesawat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pesawat. Tampilkan semua postingan

Photo News: Indonesia Air Force One

Info informasi Photo News: Indonesia Air Force One atau artikel tentang Photo News: Indonesia Air Force One ini semoga dapat bermanfaat, dan menambah wawasan. Selamat Membaca! Jangan lupa dishare juga! Jika merasa artikel ini bermanfaat juga untuk orang lain.
AFB ~ Photo News Indonesia Air Force One by ARC.















Demikian artikel tentang Photo News: Indonesia Air Force One ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Photo News: Indonesia Air Force One ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.

Welcome Indonesia Air Force One

Info informasi Welcome Indonesia Air Force One atau artikel tentang Welcome Indonesia Air Force One ini semoga dapat bermanfaat, dan menambah wawasan. Selamat Membaca! Jangan lupa dishare juga! Jika merasa artikel ini bermanfaat juga untuk orang lain.

AFB � Pesawat berwarna biru langit itu mendarat mulus di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pukul 10.00 WIB, Kamis 10 April 2014. Tulisan "Republik Indonesia" diakhiri logo burung Garuda terpampang di sisi kanan dan kiri pesawat.


Posisinya persis di atas jejeran jendela penumpang dan dekat pintu masuk bagian depan pesawat.

Garis lengkung merah putih, sewarna bendera RI, bagai membelah badan pesawat menjadi dua bagian, memisahkan warna biru langit di punggung pesawat dengan warna putih di perut pesawat. Sementara itu, logo bendera Merah Putih terpancang di bagian ekor pesawat.

Itulah pesawat kepresidenan Republik Indonesia buatan Boeing, Amerika Serikat, yang dibeli RI seharga Rp820 miliar, dan mulai dibuat sejak 2011. Pesawat ini tiba di Tanah Air enam bulan menjelang berakhirnya masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan demikian, SBY hanya punya sedikit waktu untuk merasakan terbang bersama pesawat baru ini.



Presiden baru hasil Pilpres 2014 lah yang bakal sepenuhnya menggunakan pesawat jenis Boeing Business Jet 2 (BBJ2) 737-800. �Presiden mendatang yang akan lebih banyak pakai pesawat ini,� kata Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi, ketika menyambut kedatangan pesawat kepresidenan RI itu di Bandara Halim Perdanakusuma.

Sudi menyatakan, pesawat kepresidenan sebagai sarana transportasi RI 1 ini bisa menghemat anggaran hingga Rp114 miliar per tahun di masa depan. Ia mengklaim, jauh lebih murah memiliki pesawat kepresidenan sendiri ketimbang menyewa dari maskapai Garuda Indonesia.

�Kita bangga. Setelah 69 tahun merdeka, kita punya pesawat sendiri. Ini karena kemampuan finansial kita yang semakin baik,� ujar Sudi. Pembelian pesawat kepresidenan itu telah disetujui DPR dan sudah dikonsultasikan dengan ahli-ahli pesawat.

Namun, "Air Force One" RI tersebut belum bisa langsung digunakan oleh Presiden karena perlu disertifikasi lebih dulu. Sudi berharap proses sertifikasi dapat diselesaikan Jumat ini, sehingga pekan depan pesawat bisa diuji coba dan setelahnya bisa digunakan oleh Presiden.

RI memilih BBJ2 sebagai pesawat kepresidenan karena dua alasan. Pertama, dari segi operasional, para pilot di dalam negeri, termasuk pilot TNI AU, lebih mengenal pesawat jenis Boeing. Kedua, dari segi perawatan, Indonesia lebih siap dan mampu merawat Boeing ketimbang pesawat merek lain.

Ini karena Boeing telah banyak digunakan untuk penerbangan VVIP berbagai negara di dunia.

Sebelum mendarat di Jakarta, pesawat kepresidenan RI itu telah melalui empat hari uji coba penerbangan. Pada 7 April 2014, pesawat diterbangkan dari Delaware, Amerika Serikat, menuju Wellington, Selandia Baru. Penerbangan kemudian dilanjutkan dari Wellington menuju Sacramento, California, AS.

Selanjutnya, pada 8 April 2014, pesawat diterbangkan dari Sacramento ke Honolulu, Hawaii, AS. Pada 9 April 2014, pesawat diterbangkan lagi dari Honolulu ke Guam di barat Samudera Pasifik.

Tanggal 10 April 2014, barulah pesawat diterbangkan dari Guam pukul 03.30 waktu setempat menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Perjalanan dari Guam ke Indonesia menghabiskan waktu 6 jam 30 menit.

Pada penerbangan itu, pesawat dikemudikan oleh pilot dan kopilot dari Boeing, Kapten David dan Kapten Jean. Ikut di dalamnya tiga anggota TNI Angkatan Udara, yakni Letkol (Pnb) Firman Wirayuda, Letkol (Pnb) Ali Gusman, dan Peltu Suminardi.

Pesawat kepresidenan RI ini akan dioperasikan dan dirawat dengan standar internasional oleh TNI AU dan Garuda Indonesia. Dalam proses pemeliharaan itu, mereka akan berkomunikasi intensif dengan Boeing selaku produsen pesawat.

�Pastikan pesawat ini memberikan tingkat keamanan, kenyamanan, dan keselamatan yang tinggi bagi Presiden dalam menunaikan tugas konstitusional,� kata Sudi Silalahi.

Ia juga mengingatkan supaya anggaran untuk operasionalisasi pesawat berjalan lancar. �Cegah semua bentuk pemborosan anggaran. Upayakan agar anggaran operasional dan perawatan pesawat benar-benar efisien serta efektif,� ujar Sudi.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, mengatakan, penggunaan pesawat kepresidenan memiliki banyak keuntungan, termasuk dari segi efisiensi. Selain itu, tidak akan ada lagi jadwal pesawat komersial Garuda yang terganggu jika tiba-tiba Presiden memerlukan pesawat.

Spesifikasi dan Desain

Pesawat kepresidenan RI memiliki interior mewah, dilengkapi 2 ruang rapat VVIP, 12 area eksekutif, dan 44 area staf. Konfigurasi interior itu telah disesuaikan dengan kebutuhan Presiden RI. Boeing menyatakan, pesawat jenis BBJ2 memang didesain untuk keperluan VIP.

Untuk eksteriornya, BBJ2 memiliki panjang sekitar 39,5 meter dengan panjang sayap 35,8 meter dan tinggi ekor 12,5 meter berdiameter 3,37 meter. Sementara itu, untuk interiornya, BBJ2 mempunyai panjang 29,97 meter dengan tinggi 2,16 meter dan lebar 3,53 meter.

Dengan daya tampung 39.539 liter bahan bakar, BBJ2 dapat terbang maksimal sejauh 10.334 kilometer. Namun, jika pesawat terisi penumpang maksimal sebanyak 50 orang, jarak tempuhnya 8.630 kilometer. Jarak tempuh itu bisa dilalui dengan kecepatan maksimal 871 kilometer per jam.

Spesifikasi pesawat kepresidenan RI itu antara lain mampu terbang jauh sekitar 10-12 jam, mampu menghalau peluru kendali, dapat mendarat di bandara kecil, bisa memuat rombongan Presiden hingga 50 orang, memiliki peralatan navigasi, komunikasi, sistem keamanan, isolasi kabin, dan hiburan khusus selama penerbangan.(Viva)


Demikian artikel tentang Welcome Indonesia Air Force One ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Welcome Indonesia Air Force One ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.

Media Malaysia Tuduh Indonesia Terlibat Atas Hilangnya Pesawat MAS MH370

Info informasi Media Malaysia Tuduh Indonesia Terlibat Atas Hilangnya Pesawat MAS MH370 atau artikel tentang Media Malaysia Tuduh Indonesia Terlibat Atas Hilangnya Pesawat MAS MH370 ini semoga dapat bermanfaat, dan menambah wawasan. Selamat Membaca! Jangan lupa dishare juga! Jika merasa artikel ini bermanfaat juga untuk orang lain.

AFB - Karena Putus asa, Media Malaysia tuduh Indonesia terlibat atas insiden hilangnya pesawat Malaysia MH370.

Media Malaysia yang mendukung pemerintah, Utusan Malaysia, membuat tuduhan spekulatif mengenai hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370. Mereka menuduh Indonesia terlibat dalam insiden ini.

Utusan Malaysia mengeluarkan tuduhan tersebut berdasarkan situs teori konspirasi Cabal Times. Dalam spekulasinya, situs tersebut menyebutkan pesawat MH370 terbang ke Pangkalan Militer Amerika Serikat (AS) di Diego Gracia.

Menurut Cabal Times yang ditelan mentah-mentah oleh Utusan Malaysia, radar Indonesia sudah pasti mengetahui keberadaan dari pesawat tersebut. Utusan menyebutkan Indonesia memiliki perjanjian kerja sama rahasia dengan AS, sehingga tidak memberi tahu data radar yang menunjukkan keberadaan pesawat Malaysia Airlines.



"Namun, persoalannya Indonesia yang dipercayai negara terlibat dalam gerakan 'rahasia globalisasi' atau pakatan Barat yang mempunyai agenda tertentu, sudah pasti berdiam diri tentang apa yang mereka kesan pada radar mereka, dakwa portal itu," tulis Utusan Malaysia.

Sebelumnya, Perdana Menteri Najib Razak memastikan bahwa pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 berbelok arah dengan disengaja. Razak pun mengakui bahwa sistem pemancar pesawat dan komunikasi dinonaktifkan dengan sengaja.

Utusan pun mempertanyakan mengapa tidak ada pihak yang melaporkan mengenai keberadaan MH370? Menurut mereka hal tersebut dilakukan karena pasukan AS mematuhi standar operasional yang berlaku. Mereka juga menuduh bahwa pihak AS menutup mata atas apa yang dilihat di radar.

Sementara Utusan menjelaskan paparan dari Cabal Times terkait tindakan AS yang tidak memberitahukan keberadaan MH370. Hal tersebut terkait karena MH370 membawa sejumlah besar rakyat China dan AS ingin merusak hubungan Malaysia dengan China.

Utusan Malaysia beberapa kali menunjukkan sikap tidak bersahabat dengan Indonesia. Media ini sebelumnya mempublikasikan editorial yang menyebut mantan Presiden Habibie sebagai pengkhianat.

Sedangkan proses pencarian dari MH370 oleh Pemerintah Malaysia dianggap berlangsung lamban. Bahkan Pemerintah Malaysia sendiri yang memberikan kesan menutupi informasi yang ada.

Pengamat penerbangan Australia, Geoffrey Thomas, mengatakan, pihak Malaysia tidak memberikan keterangan jelas mengenai pemancar pesawat yang dinonaktifkan secara sengaja.

Bagi Thomas, telatnya Pemerintah Malaysia mengumumkan informasi tersebut sangat tidak bisa diterima. Menurutnya, bila informasi itu langsung dikeluarkan, bisa membuat regu pencari mencari di lokasi yang tepat tanpa harus membuang waktu dan tenaga melakukan pencarian di Laut China Selatan.
(Peristiwa)


Demikian artikel tentang Media Malaysia Tuduh Indonesia Terlibat Atas Hilangnya Pesawat MAS MH370 ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Media Malaysia Tuduh Indonesia Terlibat Atas Hilangnya Pesawat MAS MH370 ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.

Military News: Indonesian firm wins PAF aircraft supply deal

Info informasi Military News: Indonesian firm wins PAF aircraft supply deal atau artikel tentang Military News: Indonesian firm wins PAF aircraft supply deal ini semoga dapat bermanfaat, dan menambah wawasan. Selamat Membaca! Jangan lupa dishare juga! Jika merasa artikel ini bermanfaat juga untuk orang lain.

AFB - The Air Force is acquiring two new light lift aircraft from Indonesia to boost the delivery of supplies and personnel to remote areas.

Indonesian firm PT Dirgantara Indonesia has won the bidding for the light lift fixed-wing aircraft acquisition project, worth P814 million.
The STAR learned that the defense department issued the notice of award for the project early this month.

Air Force spokesman Col. Miguel Okol said the aircraft could land even in areas that do not have airstrips.

Larger planes like the C-130 and medium lift fixed-wing planes require long runways.
�The light lift fixed aircraft can bring more goods than helicopters.

It can operate in areas with small runways,� Okol told The STAR yesterday.

He said the plane is more flexible, particularly during disaster response operations.



The air assets, Okol said, would ensure on time distribution of relief goods to far-flung areas.
There are three light lift aircraft in the Air Force�s inventory.

Defense assistant secretary Patrick Velez said PT Dirgantara would supply CN 212i planes to the Air Force, which is seeking to beef up its inventory following a series of crashes.

The company is required to deliver the planes within 548 calendar days from the opening of letter of credit, which assures the winning bidder that the government will honor its financial obligations.

The aircraft acquisition project aims to enhance the military�s humanitarian and security efforts.
The plan was to buy an aircraft that can operate in any environment and will provide organic general support for territorial defense, internal peace and security plan, internal security operations, disaster response and national development.

The Aquino administration has vowed to upgrade the capabilities of the military, said to be one of the most poorly equipped in the region.

Other air assets to be acquired include lead-in fighters, long-range patrol aircraft, close air support aircraft, medium lift aircraft, C-130 cargo planes, attack helicopters and combat utility helicopters.

Militer


Demikian artikel tentang Military News: Indonesian firm wins PAF aircraft supply deal ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Military News: Indonesian firm wins PAF aircraft supply deal ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.

Filipina Pesan Pesawat Militer NC212i Buatan PT.Dirgantara Indonesia

Info informasi Filipina Pesan Pesawat Militer NC212i Buatan PT.Dirgantara Indonesia atau artikel tentang Filipina Pesan Pesawat Militer NC212i Buatan PT.Dirgantara Indonesia ini semoga dapat bermanfaat, dan menambah wawasan. Selamat Membaca! Jangan lupa dishare juga! Jika merasa artikel ini bermanfaat juga untuk orang lain.

AFB - Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen pesawat, PT Dirgantara Indonesia (PTDI), berhasil memenangkan tender pengadaan pesawat untuk militer Filipina.

Perusahaan milik negara yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat, ini siap menjual 2 unit pesawat tipe NC212i dengan nilai US$ 18 juta atau setara 820 juta peso.

"Kita menang 2 unit NC212i di proyek Light Lift Aircraft nilai budget US$ 18 juta," kata Direktur Niaga dan Restrukturisasi PTDI Budiman Saleh dalam keterangannya.

Tender pengadaan pesawat ini diadakan oleh Kementerian Pertahanan Filipina untuk keperluan Angkatan Udara.


"Departemen of National Defense untuk keperluan Philippines Air Force," jelasnya.

Masa proses pengerjaan untuk 2 unit diproyeksi menelan waktu 18-20 bulan. NC212i sendiri merupakan pesawat generasi terbaru dari pesawat tipe NC212-200 atau NC212-400. Pesawat ini merupakan pesawat berukuran kecil.

Pesawat ini, bisa digunakan untuk keperluan komersial, angkut personil militer, kargo, misi khusus hingga transpotasi VIP. Untuk versi sipil penerbangan sipil, pesawat ini bisa dipasang 24 kursi penumpang.

Budiman menjelaskan, PTDI juga berencana mengikuti tender pesawat tipe medium di Kementerian Pertahanan Filipina. PTDI siap menawarkan pesawat tipe CN235 Maritime Patrol Aircraft asli karya putra bangsa.

"Januari 2014 kita akan ikut tender berikutnya untuk 3-4 maritime patrol/military transport CN235," sebutnya.

Made in Indonesia


Demikian artikel tentang Filipina Pesan Pesawat Militer NC212i Buatan PT.Dirgantara Indonesia ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Filipina Pesan Pesawat Militer NC212i Buatan PT.Dirgantara Indonesia ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Serahkan Pesawat CN235 MPA Pesanan TNI AL

Info informasi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Serahkan Pesawat CN235 MPA Pesanan TNI AL atau artikel tentang PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Serahkan Pesawat CN235 MPA Pesanan TNI AL ini semoga dapat bermanfaat, dan menambah wawasan. Selamat Membaca! Jangan lupa dishare juga! Jika merasa artikel ini bermanfaat juga untuk orang lain.
AFB - TNI Angkatan Laut resmi mengoperasikan pesawat CN235 versi MPA atau patroli maritim setelah diserahterimakan dari PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang berlangsung di Hanggar PT DI Kota Bandung, Rabu.Serah terima pesawat CN235 MPA pertama di lingkungan TNI AL tersebut dilakukan dari Dirut PT DI Budi Santoso kepada Kabaranahan Kementerian Pertahanan RI Laksamana Muda TNI Rachmat Lubis.
Penyerahan pesawat itu dilakukan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, KSAL TNI-AL Laksamana TNI Dr Marsetio Danpusenerbal Laksamana TNI I Nyoman Nesa, Aslog Panglima TNI Mayjen TNI Joko Sriwidodo dan Aslog TNI AL Laksamana Muda TNI Sri Handayanto.

"Pesawat CN 235 MPA yang diserahkan ini merupakan yang pertama dari tiga unit pesanan pesanan Kementerian pertahanan yang kontrak jual belinya pada Desember 2009. Pesawat ini akan dioperasikan oleh Puspenerbal yang berpangkalan di Lanud AL Juanda Surabaya," kata Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro.
Penempatan pesawat itu, kata Purnomo berdasarkan posisi strategis untuk mengoperasikan pesawat itu untuk bisa berfungsi dan bertugas intensif dan strategis dalam melakukan pengawasan perairan Indonesia.
Pesawat itu merupakan CN235 MPA pertama yang dioperasikan oleh TNI AL untuk mengawasi dan melindungi laut Indonesia.


Selain pesawat versi militer terbaru andalan PT DI itu, TNI AL telah mengoperasikan sejumlah pesawat NC212 Patroli Maritim yang juga produk perusahaan dirgantara kebanggaan Indonesia itu. Menteri Pertahanan menyebutkan, pengadaan pesawat CN-235 ini merupakan upaya memenuhi kebutuhan operasional dan strategis dari TNI-AL dalam rangka melakukan operasi pengintaian taktis.

Rencananya, pesawat sejenis atau pesawat kedua akan dioperasikan akhir 2014 dan pesawat ketiga pada 2014 untuk melakukan pengawasan laut Indonesia yang memiliki luas 5.800 ribu kilometer persegi.

"Perputaran operasi satu beroperasi, satu stand bye dan satu perawatan. Kehadiran pesawat terbang seperti ini sangat diperlukan," katanya. Menteri pertahanan menyebutkan, untuk mengawal perairan Indonesia dibutuhkan 54 pesawat patroli sejenis NC212 dan 21 unit CN235 MPA. Sekarang Penerbal memiliki tiga pesawat ini, profilnya sesuai dengan spesifikasi TNI AL," katanya.
Sementara itu Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso menyatakan CN235 patroli maritim merupakan pesawat kelas mendium yang unggul untuk mengemban patroli matirim dan dilengkapi dengan fasilitas patroli untuk mengawasi dan menjaga laut yang luas seperti di Indonesia.

"Pesawat CN235 MPA ini juga digunakan Korea Selatan dan Turki, sejumlah negara juga berminat menggunakan jenis yang sama untuk patroli perairan mereka," kata Budi. Pesawat CN235 juga dipergunakan sejumlah negara di dunia seperti Brunei Darusalam, Malaysia, Korea Selatan, Pakistan, Uni Emirat Arab, Senegal dan Burkina Faso.

Lebih lanjut, Budi Santoso menjelaskan, pesawat CN235 MPA di tenagai sepasang engine CT7-9C dengan kekuatan 1,750 daya kuda (Shp). Untuk melaksanakan tugas pengawasan dan patroli, pesawat versi militer itu dilengkapi dengan radar pencari, Flir, IFF Transponder, tactical navigation, tactical computer system dan buble window.
"CN235 MPA telah menerapkan teknologi aerodinamika yang baru dengan memasang unit wing let di kiri dan ujung luar sayap untuk meningkatkan stabilitas dan kemantapan saat terbang," kata Budi.
Pada kesempatan itu. Dirut PTDI mengapresiasi kepada Kementerian pertahanan dan TNI yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan pada PTDI untuk melakukan revitalisasi dan restrukturisasi agar bisa tumbuh dan maju.

"Kami apresiasi pemerintah yang mendukung langsung pemasaran produk PT DI ke luar negeri, terutama di Asia, sehingga PT DI bisa bersaing dengan produsen pesawat dari negara-negara maju dalam posisi yang setara," katanya.

Budi menyebutkan nilai kontrak pengadaan ketiga pesawat CN235 MPA itu senilai 80 juta US dolar. Pada kesempatan itu, PTDI menyatakan kesiapan-nya untuk mengisi kebutuhan pesawat patroli maritim yang cukup banyak untuk pertahanan laut di Indonesia.



Demikian artikel tentang PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Serahkan Pesawat CN235 MPA Pesanan TNI AL ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Serahkan Pesawat CN235 MPA Pesanan TNI AL ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.

Pesawat R80 (Neo N-250) Terbang Perdana Tahun 2016

Info informasi Pesawat R80 (Neo N-250) Terbang Perdana Tahun 2016 atau artikel tentang Pesawat R80 (Neo N-250) Terbang Perdana Tahun 2016 ini semoga dapat bermanfaat, dan menambah wawasan. Selamat Membaca! Jangan lupa dishare juga! Jika merasa artikel ini bermanfaat juga untuk orang lain.

AFB -  NAM Air, Maskapai Group Sriwijaya Air berencana memakai pesawat R80 (Neo N-250) yang saat ini dikembangkan PT Regio Aviasi Industri. Menurut Direktur Utama Sriwijaya Air Chandra Lie, pihaknya yakin dengan pesawat R80 yang merupakan produk dalam negeri dan ingin menjadikan NAM sebagai maskapai pertama yang menggunakannya.


�Pada saat launching NAM Air besok, kita juga akan menandatangani kontrak pemesanan 50 pesawat R80 plus 50 pesawat lagi sebagai opsi tambahan,� ujar Chandra.


Selain berkomitmen mendukung produksi dalam negeri, Sriwijaya Air juga berkomitmen untuk melatih sendiri para pilot dan kru kabinnya dengan cara hampir semua lulusan NAM Flying School langsung diserap oleh Sriwijaya Air.


�Kami butuh pilot 28 set per tahun, karena target kami tiap tahun tambah tujuh pesawat, satu pesawat perlu 4 set pilot. Belum lagi untuk NAM Air, kami butuh lebih banyak lagi pilot karena target kami 10 pesawat per tahun,� ujarnya.

PT Regio Aviasi Industri (RAI) menggandeng lima maskapai nasional untuk mengembangkan pesawat komersial R80. Kelima maskapai itu antara lain Merpati, Citilink, Wingsair, Sky Aviation dan Kal Star.



Komisaris PT Regio Aviasi Industri Ilham Habibie mengungkapkan, pengembangan pesawat R80 membutuhkan masukan dari kelima maskapai tersebut. Masukan itu diantaranya mengenai kemampuan pesawat, desain interior, mesin, kargo, kondisi kokpit dan sebagainya.

�Kami sudah mulai kick off meeting di Bandung dan pertemuan lainnya. Diharapkan masukan itu bisa membuat pesawat ini menjadi lebih baik,� tutur Ilham Habibie.


Pengembangan pesawat R80 akan mempertahankan beberapa aspek pada pesawat N250 yang dibuat BJ Habibie. Namun, pesawat R80 sekitar 70% berbeda dengan pesawat N250. Badan pesawat lebih besar dengan jumlah kursi bertambah dari 60- 80 menjadi 80 kursi. Mesin dan sistem pengendalian juga berbeda.

Ilham Habibie Mencoba hidupkan kembali N-250 lewat Pesawat R80 (photo: detik.com)
Ilham Habibie Mencoba hidupkan kembali N-250 lewat Pesawat R80.

Penggunaan bahan bakar pesawat baru ini diharapkan lebih ekonomis dibandingkan pesawat lainnya yang biasanya menghabiskan 50% bahan bakar. �Kami harap ini lebih hemat, karena faktor terbesar dari industri bergantung pada bahan bakar,� terang dia.


Ilham Habibie berharap, pesawat R80 ditaksir bernilai US$ 500-600 juta dan jauh lebih murah dibandingkan buatan Eropa yang di atas US$ 3 miliar. Pesawat R80 direncanakan dapat terbang perdana pada 2016 apabila proses sertifikasi laik terbang dari Kementerian Perhubungan telah terbit. Adapun penyerahan pesawat kepada pelanggan pertama pada 2018.


�Pesawat R-80 berjenis komersial dan diharapkan dapat dipesan oleh lima maskapai tadi,� tuturnya.

PT DI sebagai kontraktor utama dan mitra dalam menangani program sejak awal, perancangan, sertifikasi sampai dengan pembuatan pesawat serta serial dan melakukan pemasaran bersama. Kerja sama ini diharapkan menghasilkan pesawat dalam negeri pada 2018. �Kerja sama ini juga bertujuan mengembalikan kejayaan PT DI sebagai pembuat pesawat terbang,� tandas Ilham Habibie.






Demikian artikel tentang Pesawat R80 (Neo N-250) Terbang Perdana Tahun 2016 ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Pesawat R80 (Neo N-250) Terbang Perdana Tahun 2016 ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.

Welcome T-50i Golden Eagle

Info informasi Welcome T-50i Golden Eagle atau artikel tentang Welcome T-50i Golden Eagle ini semoga dapat bermanfaat, dan menambah wawasan. Selamat Membaca! Jangan lupa dishare juga! Jika merasa artikel ini bermanfaat juga untuk orang lain.
AFB - Tekad TNI mewujudkan kekuatan esensial minimum-nya pelan-pelan mulai terwujud, sejalan dengan kedatangan dua unit pesawat latih-taktis jet tempur T-50i Golden Eagle, di Pangkalan Udara Utama Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur. 

Kedatangan kedua "Elang Emas" ini dilakukan setelah menempuh penerbangan feri dari pabriknya, Korean Aviation Industries, di Sacheon, Gyeongsang, Korea Selatan, melalui Taiwan dan Filipina, sejak beberapa hari sebelumnya. 
Adalah Panglima Komando Operasi Udara II TNI AU, Marsekal Muda TNI Agus Supriatna, yang menyambut kedua unit T-50i di hanggar Skuadron Udara 15 di pangkalan udara itu, demikian keterangan tertulis TNI AU. 

T-50i yang potongannya sangat mirip dengan F-16 Fighting Falcon itu memang ditujukan menggantikan peran Hawk Mk-53 buatan British Aerospace, yang telah berdinas sejak pertengahan dasawarsa '80-an. Pesawat bermesin jet tunggal dengan awak 2 orang itu termasuk jet latih tempur canggih. Kecepatan jelajahnya pun bisa mencapai 1,5 kali kecepatan suara.

Secara kemampuan, T-50i Elang Emas yang menjadi "juara" menyingkirkan pesaing-nya, Yakovlev Yak-130 Mitten (Rusia) dan Aermacchi M-346 (Italia) memang seolah menjadi "jembatan" antara tempur taktis, latih jet tempur, dan patroli terbatas, serang udara-darat dan udara-udara, menuju tempur strategis-taktis Sukhoi Su-27Flanker series. 

Sesuai dengan azazinya sebagai tempur taktis, kedua T-50i Golden Eagle --Indonesia menjadi operator pasti pertama internasional-nya diberi kodifikasi TT di sayap tegak pesawat tempur berukuran cukup mungil hasil kolaborasi KAI dengan Lockheed Martin (pengembang kini F-16 Fightning Falcon). 
Dengan begitu, kedua T-50i Golden Eagle alias Elang Emas yang diterbangkan penerbang uji KAI, Kwon Huiman, dan Lee Dong-kyo itu diberi kode tempur TT-5003 dan TT-5004. Dua angka pertama setelah huruf TT menunjukkan tipenya (T-50i), dan dua angka terakhir menunjukkan nomer urutnya. 

Yang menarik, sesuai keterangan Dinas Penerangan TNI AU, sebelum menyentuh landasan pacu pangkalan penempur TNI AU itu, kedua Elang Emas itu dikawal di udara oleh pesawat-pesawat tempur yang akan dia gantikan, yaitu dua Hawk Mk-53 Skuadron Udara 15, membentuk Hawk flight. 

Pengawalan sekaligus pen-jemputan kehormatan itu dilakukan langsung Komandan Skadron Udara 15, Letnan Kolonel Penerbang Wastum dan second seater-nya, Mayor Penerbang Hendra. Masih didampingi di pesawat Hawk Mk-53 kedua, yang di piloti Kapten Penerbang Gultom dan Letnan Satu Penerbang Yudistira.

Setelah bergabung di udara, keempat pesawat tempur TNI AU itu membentuk formasi kotak (box formation) dengan Hawk flight menjadi pimpinan penerbangan. Mereka terbang lintas dengan suara gemuruh mesin di udra hanggar dan kompleks Pangkalan Udara Utama TNI AU Iswahyudi. 






Demikian artikel tentang Welcome T-50i Golden Eagle ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Welcome T-50i Golden Eagle ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.